AI Art Reflects Broken Promises: A Prompt
The poem speaks volumes. It’s a powerful prompt for AI art, isn’t it? Imagine the AI image generated: a towering skyscraper, cold and imposing, juxtaposed with desperate figures in a parched landscape. This visual representation of corruption and neglect, created through prompt engineering, captures the poem’s essence perfectly. Think about the potential of AI image generation to amplify such important messages, turning words into striking digital art. The stark contrast between opulent buildings and suffering citizens – a powerful visual metaphor created with a simple AI art prompt. Try this prompt yourself! Let’s use AI to visually express social commentary and spark dialogue.
PROMPT : Di gedung tinggi penuh janji, Duduk mereka yang disebut wakil negeri. Tapi nurani entah pergi ke mana, Tertutup harta, kuasa, dan fatamorgana.Rakyat menjerit di jalanan sempit, Anak-anak sekolah duduk tanpa bangkit. Sawah kering, harga melambung tinggi, Pemimpin diam, hatinya tak lagi peduli.Dulu mereka bersumpah atas nama bangsa, Kini sumpah itu hanya sandiwara biasa. Kursi empuk lebih menggoda, Dibanding suara rakyat yang tak bersuara.Korupsi tumbuh seperti lumut, Menempel erat tanpa takut. Nurani mati ditukar fasilitas, Lupa bahwa jabatan itu amanah, bukan warisan bebas.Wahai pemimpin yang katanya bijak, Tidakkah kau lihat rakyat mulai retak? Bangkitlah sebelum negeri ini roboh, Sebelum sejarah mencatat dirimu dengan amarah penuh.Karena nurani tak bisa dibeli, Ia hanya hidup dalam hati yang suci. Jika pemimpin lupa pada janji, Maka rakyatlah yang akan bangkit dan berdiri.Assalamualaikum sahabat #SPBAI#SantunSiang@semua orang #MolekCreator
Tagar: #SPBAI #SantunSiang #MolekCreator
Related: Explore more AI art posts